"PERTANYAAN-PERTANYAAN BERKAITAN
DENGAN AL-JARH WAT TA'DIL
HENDAKLAH DIJAUHKAN"
HENDAKLAH DIJAUHKAN"
Oleh: Asy-Syaikh Ubaid Al-Jabiri hafidzohulloh
Berikut adalah sebuah pernyataan dari asy-syaikh
Ubaid Al-Jabiri hafidzohulloh yang
beliau sampaikan pada tanggal 28 Agustus 2015. Pernyataan tersebut beliau
sampaikan bukanlah tanpa sebab, keterlibatan asy-syaikh Ubaid dalam berfatwa
pada permasalahan politik antar Negara, seperti kasus perang di Suriah dan
perang di Libia serta perang di Yaman juga turut masuknya beliau dalam rentang
waktu sekitar satu-dua tahun dalam banyak permasalahan jarh/ kritikan kepada beberapa masyayikh serta para da'i ahlus
sunnah yang menyebabkan dengan itu timbulnya berbagai perselisihan dan
pertikaian antar penuntut ilmu di banyak negara membuat beberapa ulama kibar
pun kemudian menyoroti keadaan yang demikian, kemudian para ulama kibar pun memberikan teguran dan nasehat kepada Asy-Syaikh
Ubaid waffaqohulloh, dimana
akhirnya beliau pun memberikan peringatan kepada murid-murid beliau [1] untuk
menahan diri dari dua perkara.
Beliau hafidzohulloh
berkata, “aku memperingatkan kepada dua perkara :
Pertama, kami tidaklah menerima
pertanyaan-pertanyaan yang menyeret kepada perkara-perkara perpolitikan, sama
saja apakah itu di negeri ini (Saudi) atau selainnya.
Kedua, pertanyaan-pertanyaan
berkaitan dengan al-jarh wat ta'dil
hendaklah DIJAUHKAN !!
Yaitu seperti :
- apa yang engkau katakan tentang fulan ?!
- dan tentang si fulan ?! dan tentang si fulan ?!
- dan yang serupa dengan itu !!!
Maka tempat pertanyaan-pertanyaan yang secara
khusus berkaitan dengan al-jarh wat
ta'dil padanya ada tempat tersendiri [2]. Dan tidak mengapa untuk
mengangkat suatu ungkapan atau pernyataan yang padanya terdapat penyesilihan
syar'iat tanpa menyebutkan pengucapnya dan asal negaranya !!"
-selesai-
_________________
catatan kaki :
[1] lihat perkataan Al-'Allamah Robi Al-Madkholi :
ولا
أستبعد أنه من مكر
فالح وأمثاله دسوه على
الشيخ عبيد و من
معه
"dan yang demikian itu aku tidaklah
menganggapnya jauh, bahwasanya itu termasuk makar dari Falih Al-Harbi dan yang
semisal dengannya mereka menyusupkan pemikiran tersebut kepada Asy-Syaikh Ubaid
dan yang bersamanya" [kasyfu akadzib
wa tahrifat wa khianat fauzi al-bahraini, hal 72 ]
[2] yaitu majelis-majelis khusus, majelis-majelis
tertutup yang hanya dihadiri orang-orang tertentu tanpa dilakukan perekaman.
Thullabul Ilmi Yaman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar