METODE HIZBIYYAH
DALAM DAKWAH SALAFIYYAH
DALAM DAKWAH SALAFIYYAH
Oleh: Asy-syaikh Dr. Muhammad ‘Umar Bazmul hafidzahullah
"termasuk diantara bentuk-bentuk penyimpangan
adalah seseorang berkata, 'Aku adalah seorang salafi'. Namun akhlaqnya dan cara bermuamalahnya dan metode
dia dalam berinteraksi bersama manusia adalah di atas cara jahiliyyah bukan
salafiyyah !
Dan dia menyatakan diri, 'aku adalah seorang salafi'
Dan dia memberikan gambaran yang buruk tentang dakwah
salafiyyah, yang dipahami dari dakwah salafiyyah pun akhirnya jadi berubah.
Suatu ketika orang-orang bertanya kepada asy-syaikh
Ibnul 'Utsaimin rahimahullah tentang
orang-orang yang menyatakan diri, 'aku adalah seorang salafi' dan
menyeru kepada dakwah salafiyyah. Beliau rahimahullah
menjawab, 'dakwah salafiyyah apabila
di atas hizbiyyah maka tidaklah diperbolehkan, tidaklah benar!'
Perhatikan baik-baik pernyataan beliau mengenai
permasalahan dakwah salafiyyah sebatas
nama/ slogan semata, akan tetapi di
dalamnya berlaku praktek hizbiyyah.
Dan yang demikian itu menyelisihi dakwah
salafiyyah.
Beliau mengingkari praktek hizbiyyah dalam dakwah
salafiyyah dan tidaklah beliau mengingkari dakwah salafiyyah.
Jadilah yang dipahami dari dakwah salafiyyah
menjadi berubah.
Aku tahu sebagian orang tidaklah mengetahui dari dakwah
salafiyyah kecuali rudud/
bantahan-bantahan, itulah hasrat
mereka siang dan malam !
Ilmu itu di sisinya adalah rudud/ bantahan, dia
mengetahui dari dakwah salafiyyah hanya jika seseorang berbicara mengkritisi
fulan dan fulan dan fulan dalam suatu kesempatan maupun yang selainnya dan dia
menyangka bahwa yang demikian itulah dakwah salafiyyah.
Yang demikian itu bukanlah termasuk dari manhaj
salaf!
Jangan sampai seseorang menertawakanmu, jangan sampai
seseorang memalingkan kenyataan darimu.
Yang demikian itu bukanlah manhaj salaf !
Bukanlah manhaj salaf itu adalah rudud/ melakukan bantahan. Bukanlah
manhaj salaf itu hanya berbicara mengkritisi fulan dan fulan.
Dan untuk mengukuhkan di hadapanmu bahwa seseorang
adalah salafi adalah dengan duduk di suatu majelis berbicara mengkritisi fulan
dan mengolok-olok fulan dan mengomentari tentang fulan dan mendatangkan
kepadamu dengan suatu bantahan dari seseorang, supaya semakin mengukuhkan bahwa
dia adalah seorang penuntut ilmu dia mendatangkan dengan kumpulan
bantahan-bantahan dan mencetaknya kemudian memberikannya kepadamu.
Yang demikian itu bukanlah manhaj salaf !
Orang yang mengatakan kepadamu bahwa sesungguhnya
yang demikian itu termasuk manhaj salaf, maka dia telah keliru.
Manhaj salaf itu adalah berittiba'/ mengikuti setiap apa yang Rasulullah shalallahu alaihi wasallam dan para Sahabatnya berada di atasnya.
Bantahan itu pada tempatnya, dan pembicaraan
seputar permasalahan jarh wa ta'dil
pun pada tempatnya dan menegakkan perkara ibadah dan perilaku tata krama serta
manhaj pada tempatnya. Dan segala sesuatu itu ada tempatnya dan timbangannya
tersendiri.
Adapun engkau mempresentasikan dakwah salafiyyah
dengan gambaran seperti itu dan engkau berharap manusia tidak melakukan
pengingkaran terhadapmu, tentu tidak ! Demi Allah engkau telah membuat jelek
citra dakwah salafiyyah !
Tidak ! Demi Allah !!! Engkau telah membuat jelek
citra dakwah salafiyyah ! Itu merupakan kekeliruan.
Salafiyyah
itu adalah manhaj yang mengadakan perbaikan dan dakwah.
Orang-orang yang menginginkan bahwasanya apabila
seseorang terjatuh dalam sebuah kesalahan, langsung seketika dia membabatnya
habis dan mematahkannya dan tidak memberinya jeda waktu untuk rujuk kepada
al-haq, yang demikian itu bukanlah salafi, meskipun dia menyatakan, 'aku
adalah seorang salafi'.
Dakwah
salafiyyah itu penuh kasih sayang !
Aku mengetahui sebagian masyayikh kami, selama
16 tahun dia menasehati seorang yang menyimpang dan tidak ada seorang pun
yang mengetahui akan hal tersebut.
Rahmah/
penuh kasih sayang, tidak langsung seketika dia mematahkannya, tidak !
16 tahun, belasan tahun melakukan nasehat dan
berhati-hati dan tidak tergesa-gesa, aku mengetahui sebagian ahli ilmu yang
melakukan demikian.
Dan orang yang menyangka bahwa rudud/ bantahan dan bahwa pembicaraan mengkritisi fulan dan fulan
dan fulan dan menjatuhkan fulan dan demikian yang semisalnya tanpa ada padanya
timbangan dan mempelajari ilmu sebagaimana yang semestinya dan tanpa mengambil
perkara-perkara dengan metodenya yang benar.
Perhatikanlah ! Yang demikian itu bukanlah salafi !
Meskipun dia duduk dari pagi hingga larut malam
mendeklarasikan diri 'aku adalah seorang salafi' !
Meskipun dia duduk mengucapkan berulang kali ayat-ayat dan hadits-hadits dari
pagi hingga larut malam.
Kelompok khowarij
dahulu mereka pun senantiasa mengulang-ulang membaca ayat-ayat dan
hadits-hadits. Dia merupakan seorang khoriji
(berpemikiran khowarij) berkedok
salafi ! Dikarenakan yang demikian itu merupakan bentuk-bentuk khuruj/ keluar dari jama'ah islamiyyah, yang demikian itu termasuk bentuk-bentuk
menjelekkan citra dakwah salafiyyah.
Orang yang duduk bermajlis tidak ada pada mereka
hasrat selain pembicaraan mengkritisi tentang fulan dan fulan dari kalangan
para da'i yang terjatuh pada kekeliruan, dia menyalahkannya tanpa menimbang
perkara berdasarkan timbangannya yang benar.
Apakah ada orang yang selamat dari kesalahan ?! Tidak
ada seorang pun ! Setiap anak keturunan adam pasti bersalah.
Allah azza wa
jalla terhadap kaum kuffar berfirman (yang artinya),
“dan
janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorongmu untuk
berlaku tidak adil”
Lalu mengapa engkau bermuamalah dalam menyikapi
kekeliruan dari orang tersebut seakan-akan dia itu kafir, seakan-akan dia itu
telah keluar dari agama, apakah yang demikian itu adil ?
Segala sesuatu itu letakkanlah pada timbangannya,
oleh karena itu mereka menjadi heboh kebingungan tatkala ada salah seorang dari
masyayikh kibar berbicara mengkritisi tentang kekeliruan seseorang kemudian
selang berlalu satu bulan dua bulan, syaikh tersebut menyatakan, 'tidak ada halangan, dengarkanlah dia (ambil
lah ilmu darinya)'
(mereka saling bertanya-tanya kebingungan) “bagaimanakah dengan kesalahannya disini dan
disini seperti pernyataannya yang demikian dan demikian ?!”
Ya tentu saja, syaikh tersebut adalah seorang alim,
seorang yang paham, syaikh tersebut ingin mengambil hati orang tersebut dan
menginginkan dari orang tersebut agar memperbaiki keadaannya, dia memberi orang
tersebut kesempatan, di waktu yang sama dia berbicara mengkritisi tentang orang
tersebut sesuai kadar kesalahan yang dia telah terjatuh padanya dan
membantahnya dan menjelaskan kepadanya yang benar dan berharap insyaallah bahwasanya orang tersebut
akan menerima kebenaran.
Dan sudahlah ! Tidak perlu ada perendahan/
penghinaan, engkau malah menambah kerenggangan yang kami telah berupaya untuk
mengambil hatinya.
Perhatikanlah wahai sekalian jama'ah !
Dakwah salafiyyah yang dipahami melenceng darinya
di sisi sebagian orang, sepatutnya untuk memberikan perhatian terhadap
permasalahan tersebut.
[ditrankip dari kaset rekaman berjudul manhaj salaf fit ta'amul ma'al inhirofat
al-'aqdiyyah wal manhajiyyah diambil dari dauroh Al-Imam Muhammad Bin Abdil Wahhab yang diselenggarakan pada
tanggal 17 Sya'ban 1436 H, dengarkan disini]
Thullabul Ilmi Yaman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar