DIPERSILAHKAN MENYEBARKAN ARTIKEL BLOG DENGAN MENYERTAKAN LINK SUMBERNYA

Kamis, 25 Februari 2016

Nasihat Untuk Realita Pengancaman & Penjatuhan Nama Baik Penuntut Ilmu

HENTIKANLAH TEROR PEMIKIRAN
UNTUK AHLUS-SUNNAH
  


Oleh:
Al-'Allamah Dr. Sulaiman Ar-Ruhaili hafidzohulloh


Pertanyaan :
Apa yang Anda nasehatkan bagi orang yang melakukan pengancaman kepada para penuntut ilmu dengan penjatuhan (nama baiknya,-pent), dikarenakan mereka tidak menyibukkan diri dalam perkara rudud (membantah penyimpangan,-pent) ?

Jawaban :

Yang pertama, wahai saudara-saudaraku sekalian, patut untuk kita ketahui bersama bahwa perkara rudud/ bantahan yang menjelaskan kepada al-haq dan membantah kebatilan, mengamalkan perkara tersebut bukanlah bagian dari perkara yang menyibukkan, bahkan yang demikian itu adalah termasuk dari ilmu (bukan kesibukan,-pent), dan para pendahulu ulama' salaf kita, mereka memiliki perhatian yang sangat besar terhadap perkara tersebut, dan masih terus ada ulama-ulama kita yang mulia (hingga zaman ini,-pent), mereka memiliki perhatian yang besar dalam bab ini.

Yang kedua, teror pemikiran yang demikian itu adalah dilarang, dimana seseorang berupaya untuk berkuasa atas saudaranya, menakut-nakutinya, yaitu dengan memaksanya untuk berpendapat dengan pendapatnya, atau mengancam dengan penjatuhan/ pencemaran nama baik.

Dan sebagian manusia, sampai pada tingkatan bahwa mereka memberikan ancaman atas saudaranya yaitu dengan cara memberikan laporan-laporan dusta tentangnya di sisi para masyayikh, hingga para ulama tersebut memberikan kritik atasnya. Dan jika mereka telah dikritik, mereka pun akan menjatuhkannya.

MAKA KENYATAAN SEPERTI INI ADALAH DILARANG !! YANG DEMIKIAN ITU TERMASUK TINDAKAN KELALIMAN DAN PERMUSUHAN.

Maka barang siapa yang dikenal dengan sunnah dan istiqomah diatasnya, lalu dia berbeda pandang dalam suatu perkara semisal membantah fulan, atau membantah fulan secara langsung, maka perkara yang demikian itu selayaknya untuk disertai kelapangan, dan kita tidak saling baku hantam karenanya, dan kita tidak menjatuhkan sesama kita dengan sebabnya.

Aku katakan, wahai para penuntut ilmu !! Berlapang dada-lah sebagaimana para ulama berlapang dada dalam hal ini. Mintalah pendapat dari ulama, dengarkanlah dari ulama, kemudian cukuplah, dan jangan kalian sibukkan melebihi dari urusan tersebut. Saling mengasihilah di antara kalian, dan berprasangka baiklah dengan sesama kalian.

Ahlus sunnah.. wahai saudara-saudaraku, di setiap zaman mereka jumlahnya sedikit !! Selayaknya-lah bagi kita untuk menjaga yang sedikit ini, karena mereka manusia-manusia pilihan. Tidaklah pantas kita bermudah-mudahan menjatuhkan di antara saudara kita, ataupun mencari-cari celah untuk saling menjatuhkan, ataupun saling mengancam dengan semisalnya.

Bahkan sepantasnya di antara kita saling menasihati (bukan menjatuhkan,-pent) dan saling mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri.

Jika kita telah mengetahui jelas duduk permasalahan ini, maka walhamdulillah...

Barangsiapa yang telah diketahui bahwa bantahan ini berasal dari ahli ilmu yang teranggap, dan itu bukan dari kelaliman, akan tetapi dia memiliki beda pandangan dalam membantah sosok tertentu, tidak sepantasnya kemudian dijadikan sebagai alasan untuk mengancamnya, alasan untuk memusuhinya, ataupun alasan untuk mendustakannya.


Alih bahasa : Al-Ustadz Muhammad Al-Atsari hafidzohulloh
unduh suara : http://bit.ly/1LIBrx7


Thullabul Ilmi Yaman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar