DIPERSILAHKAN MENYEBARKAN ARTIKEL BLOG DENGAN MENYERTAKAN LINK SUMBERNYA

Senin, 07 September 2015

Silsilah Kebid'ahan AL-Hajury (3)

MENCELA SERTA MENCACI MAKI
ULAMA AHLI SUNNAH


Asy-Syaikh Al-'Allamah
Muhammad bin Abdul Wahhab Al-Wushobi -rahimahullah-


Pertanyaan :

Saudara kita bertanya, apakah kebid'ahan yang mana al-hajury telah terjatuh padanya ?

Asy-Syaikh menjawab :

Dan sebagaimana yang kalian ketahui termasuk dari perkataan para salaf mereka berkata :

«tanda ahli bid'ah adalah mencela ahli sunnah»

Ini adalah sebuah tanda yang mana dikenali dengannya seorang ahli bid'ah di sisi para salaf.

Apabila seseorang melakukan pencelaan terhadap ahli atsar/ ahli sunnah, mencela ulama hadits, mencela ulama sunnah, mencela ulama tauhid maka yang demikian adalah tanda bahwa dia merupakan seorang ahli bid'ah.

Seorang ahli bid'ah adalah orang yang melakukan pencelaan terhadap ahli atsar, ahli hadits, tidak mau memuliakan mereka tidak pula menghargai mereka dan tidak menghormati mereka bahkan dia mencela dan menghina mereka.

Adapun seorang ahli sunnah maka sesungguhnya dia akan memuliakan ahli atsar (ulama) dan menghormati mereka,serta memuliakan dan menghargai mereka dan mendoakan kebaikan bagi mereka dan memperkenalkan mereka (kepada umat).

Maka engkau, seandainya engkau merenungi pada perkara yang mana al-hajury dan kelompok al-hajuriyyah telah menyendiri dengan perkara tersebut,  maka engkau akan dapati bahwasanya mereka telah terperosok ke dalam kebid'ahan yang banyak.

Ini sekarang adalah tiga diantara kebid'ahan yang ada pada al-hajury :

1. Ilzam / pengharusan darinya untuk taklid (kepadanya).

2. Memutuskan hubungan dan menegakkan hajr kepada siapa saja yang menyelisihi dirinya dalam permasalahan-permasalahan ijtihadiyyah.

3. Melakukan pencelaan kepada ahli atsar (ulama ahli sunnah) dan mencaci maki mereka.

Kelompok yang menyimpang ini telah menyerupai sekte rafidhah dari sisi sikap yang keras dan kasar serta galak terhadap kaum muslimin dan terhadap ahlis sunnah !

Secara keseluruhan mereka telah menyerupai kelompok rafidhah.

Dan mereka telah menyerupai khawarij, mereka menyerupai kelompok rafidhah dan juga kelompok khowarij, dari sisi sikap galak, kasar dan keras.

Dan juga mereka telah menyerupai kelompok sufi dalam hal mensucikan para syaikh.

Kelompok sufi, mereka mensucikan para syaikh mereka !

Dan kelompok al-hajuriyyah yang menyimpang ini demikian pula dalam mensucikan para syaikh.

Tidak akan mungkin engkau akan mendengar pengikut al-hajury menyalahkan al-hajury dalam suatu permasalahan tertentu dengan berkata :

" dia (al-hajury) telah keliru dalam hal ini dan saya tidak bersama dia dalam hal tersebut dan yang benar adalah demikian ! "

Tidak ! Sudah..!!

Mereka bersama syaikh mereka dalam kebenaran maupun kebatilan, maka mereka telah menyerupai kelompok sufi dalam hal mensucikan para syaikh mereka.

Dan mereka juga menyerupai hizbiyyin dalam hal fanatik.

Fanatik yang tercela terhadap kebatilan,yang demikian itulah kebiasaan para hizbiyyin, melakukan fanatik yang tercela terhadap kekeliruan.

Dan kelompok ini (kelompok al-hajuriyyah) pun begitu dalam melakukan tindakan fanatik yang tercela.

Dan aku berharap kepada Allah subhanahu wa ta'ala agar mengaruniakan kepadaku kelurusan, dikarenakan kita tidak ingin terjatuh pada kekeliruan yang mereka telah terjatuh di dalamnya !

Kekeliruan itu tidaklah diobati dengan kekeliruan ! Namun tidak lain adalah dengan kebenaran, dan kedzaliman itu tidaklah diobati dengan kedzaliman ! Namun tidak lain adalah dengan keadilan, dan kebid'ahan tidaklah diobati dengan kebid'ahan ! Namun tidak lain adalah dengan sunnah.

Maka aku berharap kepada allah agar mengaruniakan rizki kepadaku berupa ketepatan pada apa-apa yang aku katakan dan tebarkan, dan agar aku tidak berbicara tentang mereka melainkan dengan kebenaran.

Dan aku menganggap pernyataanku atas mereka ini sebagaimana sabda Nabi -alaihis sholatu wassalaam : «tolonglah saudaramu baik yang berlaku dzalim maupun yang yang terdzalimi, para sahabat bertanya "wahai rasulullah, aku akan menolongnya jika dia dalam keadaan didzalimi, maka bagaimanakah aku akan menolong orang yang berbuat  kedzaliman ?!", beliau menjawab : "engkau menolongnya dengan cara engkau menghalanginya dari berbuat kedzaliman"»

(maka apa aku sampaikan ini) merupakan sebuah pertolongan, aku sedang menolong kebenaran dan menolong orang-orang yang terdzalimi yang mana mereka ditindas oleh para pengekor al-hajury, tertindas dengan celaan, laknat,cercaan, pemutusan hubungan dan boikot serta pengusiran.

Dan aku juga sedang menolong  al-hajury beserta para pengekornya dari sisi yaitu aku mengembalikan mereka kepada kebenaran dan aku menjelaskan kepada mereka al-haq/ kebenaran, dikarenakan berlarut-larut dalam kedzaliman dan permusuhan merupakan perkara yang diharamkan yang nantinya akan menambahkan bagi mereka kesombongan dan lari berpaling,maka engkau halangi dia, engkau ingatkan dia dari keburukan  engkau ingatkan dia dari kebid'ahan-kebid'ahan serta engkau memperingatkannya dari berbagai penyelisihan.

Kita memohon kepada allah agar menganugrahkan kepada kita rizki berupa kelurusan di dalam ucapan dan amalan, serta keikhlasan pada perkara yang akan kita lakukan dan kita tebarkan.

Sesungguhnya Dia maha mendengar doa.



Thullabul Ilmi Yaman