PENGHARUSAN TAKLID TERHADAP
SUATU
PENDAPAT YANG MASIH DALAM KORIDOR IJTIHADIYYAH DAN CELAAN
KERAS SERTA BOIKOT BAGI YANG MENYELISINYA
Asy-Syaikh
Al-'Allamah
Muhammad bin Abdul Wahhab Al-Wushobi rahimahullah
Pertanyaan :
Saudara kita
bertanya, apakah kebid'ahan yang mana al-hajury telah terjatuh padanya ?
Asy-syaikh hafizhohullah
menawab :
Kebid'ahan
yang amat buruk yang kedua dari kebid'ahan-kebid'ahan al-hajury yang banyak
lagi jelek adalah :
Maka apabila engkau
di atas yang demikian itu, engkau mengharuskan manusia untuk bertaklid kepadamu
dan mereka tidak boleh memandang (suatu pendapat) kecuali dengan pendapat yang
engkau pandang dan tidak pula boleh mengatakan kecuali dengan pendapat yang
engkau katakan, yang demikian itu merupakan kebid'ahan dalam agama !
Para imam -semoga
rahmat allah tercurahkan atas mereka- mereka para imam ahli fiqih dan ahli
fatwa dan ahli hadits tidaklah mereka melakukan ilzam/ pengharusan kepada
manusia dengan apa yang engkau lakukan !
Dan kita katakan :
telah berselisih yahya bin ma'in -rahimahullah- dan ali ibnul madini
-rahimahullah- dan yang selain mereka terhadap satu orang perawi hadits, yang
ini menghukumi tsiqoh dan yang itu menghukuminya dhoif/ lemah.
Maka dari pihak yang
menetapkan hukum dhoif pada seorang perawi tidak kemudian menurunkan
tulisan-tulisan (berisi caci maki dan bantahan) kepada orang yang menghukumi
perawi tersebut sebagai perawi yang tsiqoh/ terpercaya periwayatannya.
(tidak kemudian
mengeluarkan) tulisan malzamah/ modul-modul, kaset-kaset rekaman,
khutbah-khutbah, ceramah-ceramah, memvonis sesat, membid'ahkan, memvonis fasik
serta menegakkan hajr/ boikot kepada orang yang tidak sependapat dengannya,
mengapa ?!
(tindakan penyesatan
serta caci maki karena sebab) seseorang menghukumi tsiqoh terhadap seorang
perawi yang perawi tersebut teranggap dhoif/ lemah dalam pandangannya, tidak
ada yang demikian itu selamanya !!!
Adapun kebid'ahan
yang jelek ini tidak ada wujudnya dalam lembaran sejarah, bid'ah masa kini,
bid'ah hajuriyyah !!!
Syaithon telah
menjerumuskan mereka ke dalam lika-liku yang banyak dan syaithon memberikan
kepada mereka pertolongan atas yang demikian itu dari sisi bahwasanya mereka
tidak merujuk kepada ahli ilmu, mereka mencukupkan diri dengan apa yang ada
pada mereka berupa ilmu yang dangkal, maka syaithon membuat mereka bertindak
serampangan dan menyesatkan mereka dan menjerumuskan mereka, jalan terjal
berliku yang begitu banyak lagi panjang dan lebar. "
[sumber]
Thullabul Ilmi Yaman