DIPERSILAHKAN MENYEBARKAN ARTIKEL BLOG DENGAN MENYERTAKAN LINK SUMBERNYA

Kamis, 17 September 2015

Parodi 'Al-Mujaahid' Hani bin Buraik (1)

SANJUNGAN & PUJIAN HANI BURAIK
KEPADA TOKOH HIZBY IKHWANI


Oleh: Abdul Mushowwir bin Abdil Qadir Al-Jawi

Telah kita ketahui bersama sepak terjang, kegigihan serta pengakuan sikap cemburu buta syekh Hani bin Buraik atas dakwah salafiyah dan 'kerasnya' beliau  terhadap ahli bid’ah juga terhadap orang-orang yang teranggap kurang tegas dan tanggap dalam menyikapi ahli bid’ah.

Namun jujurkah pengakuan dan semboyan tersebut ?!

Al-Imam Ibnul Mubarok rahimahullah berkata :

من خفيت علينا بدعته, لم تخف علينا ألفته

"siapapun yang tersembunyi dari kita kebid’ahannya, maka tidak akan terluput dari kita teman duduknya"

Telah berkata syekh Hani bin Buraik dalam sebuah pentas kolosal berjudul 'cangkrukan blak-blakan dan buka-bukaan' terekam di menit ke 109 detik ke 50 [dengarkan disini], bahwa beliau merasa berat hati untuk menyematkan gelaran ‘Al-Imam’ kepada syekh Muhammad sang pengampu markiz Ma’bar dengan hujah menukil sebuah perkataan dari salaf, ”barangsiapa yang mengagungkan pelaku bid’ah maka sesungguhnya dia telah melakukan pertolongan dalam menghancurkan Islam

Al-Imam Fudail bin ‘Iyad rahimahullah berkata,

من عظم صاحب بدعة فقد أعان على هدم الإسلام

”barangsiapa yang mengagungkan pelaku bid’ah maka sesungguhnya dia telah melakukan pertolongan dalam menghancurkan Islam“

Al-imam Asy-Syathibi rahimahullah berkata,

فإن توقير صاحب البدعة مظنة لمفسدتين تعودان على الإسلام بالهدم إحداهما : إلتفات الجهال و العامة إلى ذلك التوقير فيعتقدون في المبتدع أنه أفضل الناس و أن ما هو عليه خير مما عليه غيره فيؤدي ذلك إلى إنباعه على بدعته دون اتباع أهل السنة على سنتهم

”sesungguhnya pengagungan/ penghormatan kepada pelaku bid’ah adalah sebuah prasangka yang menghantarkan kepada dua mafsadah, salah satunya adalah berpalingnya para orang-orang jahil dan awam kepada pengagungan/ penghormatan tersebut sehingga mereka meyakini bahwa para ahlu bid’ah tersebut adalah manusia-manusia termulia, dan bahwasanya perkara yang ada pada mereka adalah lebih baik daripada selain mereka, sehingga yang demikian itu dapat menghantarkan kepada pengikutan terhadap kebid’ahannya tanpa mengikuti kepada ahlu sunnah terhadap sunnah-sunnah mereka“

Al-Imam Abdul Aziz bin Baz rahimahullah ditanya dalam pelajaran syarah fadlil islam,

الذي يثني على أهل البدع ويمدحهم هل يلحق بهم

”apakah orang yang memuji ahli bid’ah dia dihukumi seperti mereka ? ”

Maka beliau menjawab :

” نعم, ما فيه شك من أثنى عليهم و مدحهم و هو داع إليهم هو من دعاتهم، نسأل الله العافية “

”Ya, tanpa ada keraguan akan hal tersebut, barangsiapa yang memuji mereka para ahli bid’ah dan dia menyeru kepada para ahli bid’ah maka dia termasuk da’i-da’i mereka, kita memohon kepada Allah keselamatan “

KRITIKAN 'SYEKH' ALI AL-HUDZAIFI KEPADA SYEKH MUHAMMAD BIN ABDILLAH AL-IMAM

Ali Al-Hudzaifi berkata,

و محمد الإمام يصف عبد المجيد الزنداني بفضيلة الشيخ الوالد إلى وقت قريب

"dan Muhammad Al-Imam mensifati Abdul Majid Az-Zindani dengan 'syekh yang terhormat bapak Abdul Majid Az-Zindani' hingga waktu yang belum lama ini"

Ironisnya meskipun katanya telah mengetahui itu semua sejak lama, bahkan sejak 25 (dua puluh lima) tahun yang lalu namun syekh Ali Al-Hudzaifi dengan penuh kesadaran tinggi memohon kepada syaikh Muhammad Al-Imam untuk memberikan kata pengantar atas sebuah karya tulisnya yang berjudul An-Nasiir ‘Ala Hamalat At-Tansir, semata hanya demi sesuap nasi dan untuk menaikkan nilai jual kitabnya, maka ‘MANHAJ' yang dia agung-agungkan pun tergadaikan.

Gambar 1.1 sampul kitab at-tanshir syekh Ali Al-Hudzaifi

Gambar 1.2 cetakan pertama 2010

Gambar 1.3 kata pengantar dari Syaikh Al-Imam


Maka tepatlah perkataan seseorang berikut ini (Terapkan kaidah kalian sendiri pada diri kalian !),

Apakah kemudian seperti yang bahasa sering mereka katakan “MSG” — Manhaj Standart Ganda —, untuk orang lain ada manhaj tersendiri, untuk diri mereka ada manhaj tersendiri. Gak boleh bagi orang mentahdzir, boleh bagi mereka untuk mentahdzir ?! Eisy hadzal kalam ?! (Manhaj) semacam apa seperti ini ?! Gharib ! Thayyib.KAMU BUKAN SAPI, KERBAU YANG DITUSUK HIDUNGNYA KEMUDIAN BISA DISERET KE SANA KEMARI ! KAMU PUNYA AKAL, (MAKA, red) BERFIKIR ! KENAPA SEMUA INI ?!

Ini tentang mereka sekilas — cuplikan tentang mereka —

Ini Muhammad al Imam.
Dan sampai saat ini kalau dia memanggil Abdul Majid az- Zindani, dia sebutkan “Fadhilatus Syaikh al Walid”, orang tua — yakni bapaknya —, “Bapak kita dalam dakwah kita”, — mereka (al Imam dan yang bersamanya, red) maksudnya. PADAHAL AZ ZINDANI TERMASUK YANG MENYERU KEPADA PERSAMAAN AGAMA.
Ainal wala, ainal baro ?!
Ainal bughdh fillaah ?!
Mana kebencian karena Allah ?!
Masakiin !
Wuih, LEBIH MISKIN LAGI YANG MENGANGGAP INI SENJATA.
MISKIIIIINNN !!
SENJATA TUMPUL, BERKARAT, DIANGGAP “OH INI SENJATA AMPUH INI, MAKANYA, INI, ITU. TULISAN TAHDZIR DARI ULAMA YAMAN KEPADA HANI BIN BURAIK. BEGINI BEGITU”.
Mereka bangga – banggakan oleh sono.
YA TERLALU SUCI MAJELIS KITA UNTUK MENYEBUT NAMANYA. SAYANG.
WALHASIL MEREKA SEPERTI ITU


———————————————- selesai penukilan ————————————————


Sekarang mari kita tengok sejenak pengagungan syekh Hani’ bin Burek menyifati seorang hizbi ikhwani Ali bin Hadi Al-Hamliy pimpinan jam’iyyah khoiriyyah [lihat disini] dengan sebutan,

الأخ الكريم أصحاب الفضيلة الشيخ علي بن هادي الحملي رئيس الجمعية الخيرية… “

"saudara yang mulia seorang yang mempunyai keutamaan
asy-syekh Ali bin Hadi Al-Hamli"


Simak curiculum vitae sang “karim ashab fadhilah (saudara yang mulia yang mempunyai keutamaan)” syekh Ali bin Hadi Al-Hamli pada tautan berikut profil facebooknya

Gambar 1.4 Pemberian Piagam Penghargaan kepada Al-'Arify
oleh Jum'iyyatul Khoiriyyah
  
Gambar 1.5 Sambutan Jum'iyyatul Khoiriyyah
kepada Al-'Arify

Gambar 1.6 Pidato Al-'Arify di Jum'iyyatul Khoiriyyah

[selengkapnya lihat disini]

SIAPAKAH MUHAMMAD AL-‘ARIFI HINGGA MENDAPAT SAMBUTAN YANG ISTIMEWA DARI “ASHAB FADHILAH” ALI AL-HAMLI ?

Simak profil sang bintang tamu di situs kesayangan Luqman Ba'abduh cs disini

Gambar 2 Situs tukpengkaburalhaq


SEPAK TERJANG SYEKH HANI BIN BURAIK DI JAM’IYATUL KHOIRIYYAH

Gambar 3.1 'Dauroh' Alif-Ba-Ta 'Al-Mujaahid' Hani Buraik
di Jum'iyyatul Khoiriyyah

Gambar 3.2 Pemberian Piagam Penghargaan 'Al-Mujaahid' Hani Buraik
di Jum'iiyyatul Khoiriyyah

Gambar 3.3 Senyum 'manis nan indah Al-Mujaahid' Hani Buraik
di Jum'iyyah Hizbiyyah Al-Khoiriyyah

[bukti lengkapnya disini]

Dan sebagai penutup risalah ini ada baiknya kita kembali menilik petuah bijak dari syekh Hani bin Burek tatkala mewasiatkan kepada umat,

قال: “أمثل هذا يؤتمن على دين ؟
أمثل هذا يؤتمن على تعليم طلاب علم ؟
"أمثل هذا نؤمن أطفالنا وأبناءنا عليه ؟

apakah terhadap yang semisal ini agama dipercayakan ?!
apakah terhadap yang semisal ini, pendidikan para thulabul ilmi dipercayakan ?!
apakah terhadap yang semisal ini, kita percayakan anak-anak kita kepadanya ?!


1 Rabiul Awwal 1436
Ma’had As-Salafy Republik Yaman


Thullabul Ilmi Yaman