APAKAH
MEMBACA KITAB-KITAB RUDUD
(BANTAHAN)
DAN KRITIKAN TERHADAP
PENYIMPANGAN TERMASUK PERKARA
YANG DAPAT MENGERASKAN HATI ?!
PENYIMPANGAN TERMASUK PERKARA
YANG DAPAT MENGERASKAN HATI ?!
Oleh: Al-Imam Al-Muhaddits Muqbil bin
Hadi Al-Wadi'i rahimahullah
Pertanyaan,
Apakah pendapat anda terhadap orang yang mengatakan
bahwasanya orang yang mencela para pelaku bid'ah dan mentahdzir mereka atau
membaca kitab-kitab bantahan atas mereka yang demikian itu mengeraskan hati dan
orang-orang tersebut menasehati untuk menghindar dari yang demikian itu ?
Jawaban,
Manusia berbeda-beda, barangsiapa yang memiliki
ilmu, dan dia yakin atas apa yang dia katakan maka tidaklah mengapa, dengan
syarat tindakan yang demikian itu tidaklah menyibukkannya dari menghafal Al-Qur'an,
dan dari mempelajari bahasa arab dan juga dari menghafal hadits-hadits Rasulullah
shalallahu alaihi wa sallam.
Seorang yang pemula dalam menuntut ilmu, aku
nasehatkan kepada mereka untuk tidak melirik sedikitpun terhadap yang semisal
itu (kitab-kitab rudud), sampai dia
memiliki kemampuan yang baik dalam keilmuan, dia bisa menulis, menyampaikan
ceramah, dia bisa berbicara sesuai yang dia inginkan.
Adapun seorang pemula dalam menuntut ilmu, dan
setelah itu wahai ikhwah, Ibnul Jauzi menyebutkan dalam kitab Shoydul Khotir bahwasanya jiwa itu terluputkan/ terlepas
dari penjagaan, dikarenakan dia masih muda maka jiwa muda merasa senang dengan
pernyataan yang paling rendah sekalipun demikianlah, mudah perkaranya.
Fulan telah melakukan ini dan fulan telah
mengatakan itu dan fulan yang ini adalah seorang hizbi dan fulan yang itu bukan
seorang hizbi demikianlah (dikarekanakan) perkaranya (yang demikian itu) ringan
di dalam jiwa.
Maka aku menasehatkan kepada kalian, kalian
tidaklah akan menjadi seorang ulama yang sukses dalam keilmuan jika kalian
menyibukkan diri kalian dengan yang seperti itu.
Yang aku harapkan kepada kalian adalah kalian
memfokuskan diri dalam menghafal al-qur'an dan menghafal sunnah Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam, dan
mempelajari faidah bahasa arab, Allahul Musta'an....
Adapun bahwasanya kami mengatakan kepada kalian,
haram atas kalian yang demikian, tidaklah kami mengatakan haram bagi kalian
berbicara tentang hizbiyyin, namun yang aku khawatirkan adalah berat bagi
kalian untuk menghafal setelah itu.
Apabila seseorang memfokuskan diri kepada hafalan
maka hendaknya dia mencurahkan perhatian pada hafalan, dan apabila datang suatu
perkara yang memutusnya maka jadilah butuh mengulang pada waktu yang lain, Allahul Musta'an.
Thulabul Ilmi Yaman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar