DIPERSILAHKAN MENYEBARKAN ARTIKEL BLOG DENGAN MENYERTAKAN LINK SUMBERNYA

Kamis, 08 Oktober 2015

Sisilah Nasihat Al-Imam Muqbil (3)

APAKAH MEMBACA KITAB-KITAB RUDUD
(BANTAHAN) DAN KRITIKAN TERHADAP
PENYIMPANGAN TERMASUK PERKARA
YANG DAPAT MENGERASKAN HATI ?!

 

Oleh: Al-Imam Al-Muhaddits Muqbil bin Hadi Al-Wadi'i rahimahullah


Pertanyaan,
Apakah pendapat anda terhadap orang yang mengatakan bahwasanya orang yang mencela para pelaku bid'ah dan mentahdzir mereka atau membaca kitab-kitab bantahan atas mereka yang demikian itu mengeraskan hati dan orang-orang tersebut menasehati untuk menghindar dari yang demikian itu ?

Jawaban,
Manusia berbeda-beda, barangsiapa yang memiliki ilmu, dan dia yakin atas apa yang dia katakan maka tidaklah mengapa, dengan syarat tindakan yang demikian itu tidaklah menyibukkannya dari menghafal Al-Qur'an, dan dari mempelajari bahasa arab dan juga dari menghafal hadits-hadits Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam.

Seorang yang pemula dalam menuntut ilmu, aku nasehatkan kepada mereka untuk tidak melirik sedikitpun terhadap yang semisal itu (kitab-kitab rudud), sampai dia memiliki kemampuan yang baik dalam keilmuan, dia bisa menulis, menyampaikan ceramah, dia bisa berbicara sesuai yang dia inginkan.

Adapun seorang pemula dalam menuntut ilmu, dan setelah itu wahai ikhwah, Ibnul Jauzi menyebutkan dalam kitab Shoydul Khotir  bahwasanya jiwa itu terluputkan/ terlepas dari penjagaan, dikarenakan dia masih muda maka jiwa muda merasa senang dengan pernyataan yang paling rendah sekalipun demikianlah, mudah perkaranya.

Fulan telah melakukan ini dan fulan telah mengatakan itu dan fulan yang ini adalah seorang hizbi dan fulan yang itu bukan seorang hizbi demikianlah (dikarekanakan) perkaranya (yang demikian itu) ringan di dalam jiwa.

Maka aku menasehatkan kepada kalian, kalian tidaklah akan menjadi seorang ulama yang sukses dalam keilmuan jika kalian menyibukkan diri kalian dengan yang seperti itu.

Yang aku harapkan kepada kalian adalah kalian memfokuskan diri dalam menghafal al-qur'an dan menghafal sunnah Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam, dan mempelajari faidah  bahasa arab, Allahul Musta'an....

Adapun bahwasanya kami mengatakan kepada kalian, haram atas kalian yang demikian, tidaklah kami mengatakan haram bagi kalian berbicara tentang hizbiyyin, namun yang aku khawatirkan adalah berat bagi kalian untuk menghafal setelah itu.

Apabila seseorang memfokuskan diri kepada hafalan maka hendaknya dia mencurahkan perhatian pada hafalan, dan apabila datang suatu perkara yang memutusnya maka jadilah butuh mengulang pada waktu yang lain, Allahul Musta'an.

sumber disini atau download


Thulabul Ilmi Yaman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar