DIPERSILAHKAN MENYEBARKAN ARTIKEL BLOG DENGAN MENYERTAKAN LINK SUMBERNYA

Sabtu, 05 September 2015

Serampangan Hajr Manhaj Khowarij Terselubung

SERAMPANGAN DALAM MASALAH HAJR
MERUPAKAN PEMIKIRAN KHOWARIJ TERSELUBUNG 


Al-Imam Al-Muhaddits
Muqbil bin Hadi Al-Wadi'i rahimahullah


 ﺍﻟﻮﺍﻗﻊ ﺃﻧﻪ ﺩﺧﻠﺖ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻌﺼﺮﻳﻴﻦ ﻓﻜﺮﺓ ﺧﺎﺭﺟﻴﺔ، ﻓﻜﺮﺓ ﺟﻤﺎﻋﺔ ﺍﻟﺘﻜﻔﻴﺮ ﻓﺘﻮﺳﻌﻮﺍ ﻓﻲ ﻣﺴﺄﻟﺔ ﻫﺠﺮ ﺍﻟﻤﺒﺘﺪﻉ، ﻭﻧﺤﻦ ﺇﺫﺍ ﻗﺮﺃﻧﺎ ﺳﻴﺮﺓ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺁﻟﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﻓﻨﺮﻯ ﺃﻥ ﺍﻟﻬﺠﺮ ﻣﻀﻴﻖ، ﻓﺎﻟﻨﺒﻲ - ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺁﻟﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﻫﺠﺮ ﺍﻟﺜﻼﺛﺔ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﺗﺨﻠﻔﻮﺍ ﻋﻦ ﻏﺰﻭﺓ ﺗﺒﻮﻙ، ﻭﻫﺠﺮ ﻧﺴﺎﺀﻩ ﺷﻬﺮﺍً ﻣﻦ ﺃﺟﻞ ﺃﻥ ﻳﺆﺩﺑﻬﻦ، ﻭﻫﺠﺮ ﺍﻟﻨﻔﺮ ﺍﻟﻴﺴﻴﺮ، ﻓﻼﺑﺪ ﻣﻦ ﺍﻟﻨﻈﺮ ﻓﻲ ﻣﺼﻠﺤﺔ ﺍﻟﻬﺠﺮ
ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﺍﻟﻬﺠﺮ ﺳﻴﺆﺛﺮ، ﻭﻳﺮﺟﻊ ﺍﻟﺸﺨﺺ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺤﻖ ﻓﻼ ﺑﺄﺱ ﺃﻥ ﻳﻬﺠﺮ، ﻭﺇﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﺳﻴﺰﺩﺍﺩ ﻋﺘﻮﺍً ﻭﻧﻔﻮﺭﺍً ﻓﻼ ﺗﻬﺠﺮ

««« إلى أن قال :

‏.............. ﺃﺭﻳﺪﻙ ﺃﻥ ﺗﺪﺭﺱ ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ ﻭﺍﻟﺴﻨﺔ ﻭﺗﻨﻈﺮ ﺍﻟﻨﻔﺮ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﻫﺠﺮﻫﻢ ﺍﻟﻨﺒﻲ –ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺁﻟﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﻓﺄﺧﺸﻰ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﺍﻟﻬﺠﺮ ﺷﻬﻮﺓ ﻧﻔﺲ ﻭﻳﻜﻮﻥ ﻗﺪ ﺃﻏﻀﺒﻚ ﻋﻠﻰ ﺃﻣﺮ ﻓﺘﻘﻮﻝ : ﺃﻧﺎ ﺃﻫﺠﺮﻩ ﻟﻠﻪ، ﻭﺃﻧﺖ ﻫﺠﺮﺗﻪ ﻷﻧﻪ ﺃﻏﻀﺒﻚ ﻋﻠﻰ ﺃﻣﺮ ﻣﺎ، ﻋﻠﻰ ﺣﺰﺑﻴﺔ ﺃﻭ ﻣﺼﻠﺤﺔ ﺩﻧﻴﻮﻳﺔ، ﻓﻴﻨﺒﻐﻲ ﺃﻥ ﻧﺤﺬﺭ ﻣﻦ ﺃﻓﻜﺎﺭ ﺟﻤﺎﻋﺔ ﺍﻟﺘﻜﻔﻴﺮ، ﻭﻣﻦ ﺃﻓﻜﺎﺭ ﺍﻟﺨﻮﺍﺭﺝ، ﻭﻣﻦ ﺃﻓﻜﺎﺭ ﻛﺜﻴﺮ ﻣﻦ ﺍﻟﺸﺒﺎﺏ ﺍﻟﻤﺘﺤﻤﺴﻴﻦ ﻟﻠﺪﻳﻦ ﻋﻠﻰ ﺟﻬﻞ ‏"

[ﻏﺎﺭﺓ ﺍﻷﺷﺮﻃﺔ 2 / 87-88] 

Kenyataan yang terjadi saat ini bahwasanya telah merasuki pemikiran orang-orang di masa ini sebuah pemikiran khowarij, pemikiran jama'ah takfir, maka mereka berluas-luas dalam permasalahan hajr kepada ahli bid'ah. Apabila kita membaca biografi Rasulullah shalallahu alaihi wa salam maka kita akan dapati bahwa hajr begitu sempit.

Nabi shalallahu alaihi wa sallam menghajr tiga orang sahabat yang absen dari turut ikut serta dalam perang Tabuk, dan juga menghajr sebagian istri-istrinya selama satu bulan dalam rangka memberi pelajaran kepada mereka dan menghajr beberapa kelompok dalam skala kecil.

Maka sepatutnya untuk memandang kepada maslahat dalam permasalahan hajr!

Apabila hajr akan memberi pengaruh dengan rujuknya seseorang kepada kebenaran maka tidaklah mengapa untuk ditegakkan hajr. Namun apabila hajr hanya menambah keras hati dan lari dari kebenaran maka janganlah menegakkan hajr!

« sampai pada perkataan beliau » :

....... aku menginginkan untuk engkau mempelajari kitab dan sunnah dan melihat kepada beberapa kelompok yang nabi shalallahu alaihi wa sallam telah menegakkan hajr terhadap mereka.

aku khawatir bahwasanya hajr (yang kebanyakan terjadi di masa ini) dilandasi oleh syahwat hawa nafsu, terkadang seseorang membuatmu marah pada suatu perkara tertentu, (apakah hajr tersebut) di atas hizbiyyah ataukah di atas maslahat duniawi, maka sudah sepatutnya untuk kita memperingatkan (manusia) dari pemikiran jama'ah takfir dan dari pemikiran khowarij dan dari pemikiran kebanyakan pemuda yang memiliki antusiasme terhadap agama di atas kebodohan"

[Ghorotul Asyrithoh,  jilid 2 hal 87-88]


Thulabul Ilmi Yaman