TAHDZIR
TERHADAP
PENDIRIAN
JAM'IYYAH/ YAYASAN DAKWAH
'Abdurrahman bin 'Umar bin Mar'i Al-'Adeni
Pertanyaan:
Apakah ada jam'iyyah
salafiyyah berdasarkan pengetahuan anda?
Asy-Syaikh hafizhohullah menjawab:
"Sesungguhnya
berdasarkan dengan pengetahuanku yang terbatas, aku tidaklah mengetahui adanya
jam'iyyah salafiyyah.
Dan yang kami
beragama kepada Allah subhanahu wa ta'ala
dengannya adalah sebagaimana faidah yang kami dapat dari Syaikhuna Al-'Allamah
Muqbil bin Hadi Al-Wadi'i rahimahullah,
terutama di akhir-akhir masa kehidupan beliau, beliau sering menasehati kaum
muslimin untuk menjauhi pendirian dan pembangunan jam'iyyah-jam'iyyah seperti
itu.
Dan benarlah Nabi shallahu alaihi wa sallam tatkala
bersabda :
إن لكل امة فتنة وفتنة أمتي المال
"sesungguhnya
pada setiap umat terdapat fitnah dan fitnah yang akan menimpa umatku adalah
fitnah harta "
Dan Nabi shalallahu alaihi wa sallam juga
bersabda :
إن الدنيا حلوة خضرة وان الله مستخلفكم فيها فينظر كيف تعملون فاتقوا الدنيا واتقوا النساء فإن أول فتنة في بني إسرائيل في النساء
"sesungguhnya
dunia itu indah dan sesungguhnya Allah menjadikan kalian kholifah / pemimpin di
muka bumi ini, maka Allah akan melihat bagaimanakah kalian akan mengemban
kepemimpinan tersebut, maka berhati-hatilah kalian terhadap dunia dan juga
terhadap wanita karena fitnah yang pertama kali menimpa bani Israil adalah
fitnah wanita"
Dan Nabi shalallahu alaihi wa sallam juga bersabda
:
ما ذئبان جائعان أرسلا في غنم افسد لها من حرص المرء على الشرف والمال لدينه
"tidaklah dua
ekor serigala yang kelaparan dilepas kepada seekor kambing adalah lebih rusak
dibandingkan dengan semangat seseorang terhadap harta dan kemuliaan itu ada
pada agamanya".
Bisa jadi seseorang
menjual agamanya demi meraih status sosial dan tamak terhadap kedudukan dan
kemuliaan serta derajat sosial yang terpandang.
Mungkin seseorang
menjual agamanya demi mendapatkan sedikit dari bagian dunia dan dirham-dirham
yang tak seberapa dari perbendaharaan harta.
Oleh karena itulah
yang kami berjalan di atasnya dan yang kami
Nasehatkan kepada
saudara-saudara kami adalah untuk menjauhi jam'iyyah-jam'iyyah.
Dan alhamdulillah
keadaan kita dalam perjalanan dakwah di jalan Allah serta memberikan pengajaran
kepada manusia, kita tidak butuh terhadap jam'iyyah-jam'iyyah dan kita tidak
butuh terhadap yayasan-yayasan yang resmi, dan tidaklah yang demikian
menunjukkan kalau kita bersikap lancang terhadap ulama-ulama kita dimasa ini.
Para ahlul ilmi
memiliki fatwa tersendiri terkait perkara-perkara tertentu kepada sebagian
manusia di sebagian negeri dan mereka lebih mengetahui khabar-khabar dan lebih
berilmu, dan Nabi shalallahu alaihi wa
sallam bersabda :
البركة مع أكابركم
"barokah itu
ada bersama para ulama kibar"
Akan tetapi pendapat
yang lebih tepat bagi kita adalah kita memberikan nasehat terhadap
saudara-saudara kita untuk menghindar dan menyingkir dari pembangunan jam'iyyah-jam'iyyah sesuai batas kemampuan
kita dan sesungguhnya kebaikan dan keberkahan sebagaimana yg kita saksikan dengan
mata kepala kita sendiri dan seluruhnya pun menyaksikannya adalah dengan
berjalan di atas apa yang ulama kita berjalan di atasnya terhadap dakwah yg
Mubarokah ini.
Kita memohon kepada
Allah azza wa jalla taufiq untuk semua.
Darul Hadits
Al-Fiyusy
[sumber]